Benar katamu bung

Benar katamu bung,

Kita memang tidak lebih dari seonggok luka masa lalu. Namun kita dapat memilih, menjadi apakah kita karena luka itu. Ingin menjadi si jahat yang sibuk membalaskan luka-lukanya kepada orang lain atau menjadi si bijak yang tak ingin lukanya dirasakan juga oleh orang lain.

Benar katamu bung,

Kita memang tak lebih dari seorang durjana yang ditinggalkan bahkan acap kali tak dipedulikan. Namun kita dapat memilih membiarkan orang yang meninggalkan kita menari-nari di atas kesepian Kita atau menjadi orang yang maju terus lalu membiarkan hidup menyaring orang-orang yang pantas membersamai kita.

Benar katamu bung,

Kita memang tak lebih dari seorang pecundang. Gagal dalam banyak hal dan tertinggal dari orang lain. Namun pecundang paling payah sekalipun berhak melanjutkan hidup selagi masih diberi nyawa oleh-Nya. Maka, selagi masih bisa kita melanjutkan hidup, kita masih punya peluang untuk menjadi manusia yang lebih baik.